Masjid Islamic Center Samarinda – Menjadi satu diantara icon Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kalimantan timur). Masjid ini adalah masjid termegah dan terbesar ke-2 di Asia Tenggara sesudah Masjid Istiqlal Jakarta.
Secara administratif, Masjid Islamic Center Samarinda berada di Jl Slamet Riyadi No.1 Karang Asam Ulu, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Tempatnya ada pas di pinggir Sungai Mahakam.
Masjid ini berdiri kuat dan jadi kebanggaan masyarakat di tempat. Masjid Islamic Center Samarinda bukan hanya dijadikan tempat beribadah, tetapi pusat peradaban dan wisata religius.
Ini kali jdih-kotasamarinda.net akan membahas bagaimana keelokan, arsitektur dan sejarah pembangunan dari Masjid Khusus di Kota Batu Bara itu.
Arsitektur Masjid Islamic Center Samarinda
Masjid Islamic Center Samarinda berdiri di atas tempat selebar 120.000 mtr. persegi. Luasnya bangunan intinya ialah 43.500 mtr. persegi dan luasnya bangunan pendukungnya 7.115 mtr. persegi. Masjid ini sanggup memuat sekitar 45,000 jamaah.
Dari sisi arsitektur, Masjid Islamic Center Samarinda ini adopsi kombinasi di antara arsitektur Eropa, Timur tengah dan Indonesia. Style arsitektur itu bisa disaksikan dari kubah masjid yang adopsi mode kubah dari Masjid Hagia Sophia Turki.
Disamping itu, kehadiran gerbang-gerbang tinggi yang melingkari bangunan masjid memperlihatkan keunikan Eropa kuno. Adapun desain menaranya di inspirasi oleh menara Masjid Nabawi di Madinah.
Sisi Eksterior yang Istimewa dan Menarik
Dari sisi luarnya, Masjid ini terlihat kuat dan istimewa. Bangunan masjid yang lebih besar semakin diperelok kehadiran 7 biji menara yang membubung tinggi.
Tujuh menara itu terbagi dalam sebuah menara khusus yang berada disebelah kanan bangunan masjid. Selanjutnya 6 menara yang lain di setiap seginya.
Tinggi menara khusus itu ialah 99 mtr.. Ini menyimbolkan 99 asmaul husna atau beberapa nama Allah yang bagus. Menara itu memiliki 15 lantai dengan masing-masing lantai memiliki ukuran dengan tinggi 6 mtr..
Sementara 6 menara yang lain, menyimbolkan 6 rukun iman. Empat menara dengan tinggi 70 mtr. masing-masing berada setiap pojok, dan 2 menara pada bagian pintu gerbang dengan tinggi 57 mtr..
Desain Interior yang Damai dan Menenangkan
Masuk bangunan khusus masjid, dari lantai dasar ke lantai khusus pengunjung akan melalui 33 anak tangga. Jumlah ini ditujukan sebagai sepertiga jumlah biji tasbih hingga pengunjung yang menjejaki anak tangga itu bisa sekalian melakukan zikir.
Sesudah melalui anak tangga itu, pengunjung akan dihidangkan panorama serambi masjid yang demikian istimewa. Serambi itu disanggupi hiasan lampu menggantung kristal dan lampu dinding yang berwujud kaligrafi.
Satu objek yang paling penting dari area ini ialah sebuah beduk raksasa yang berada pada bagian tengah ruang. Beduk itu memiliki ukuran sekitar 4 mtr., dibuat dari kulit sapi dan kayunya dari pohon Bengkirai.
Pada bagian dalam masjid, situasi dingin dan damai saat itu juga berasa. Warna krem menyengaja diputuskan sebagai warna menguasai, bersatu cocok dengan sisi mihrab yang warna gelap.
Sisi plafon masjid kelihatan demikian istimewa dengan bentuk kubah yang dihias lukisan memiliki motif bintang. Di Sekitar kubah itu diperlengkapi kehadiran beberapa lampu menggantung yang dibuat dari emas kuningan.
Beragam Kegiatan di Masjid Islamic Center Samarinda
Masjid Islamic Center Samarinda ini tidak cuma ditujukan untuk tempat beribadah semata-mata. Tetapi jadi pusat peradaban, evaluasi, siar Islam, dan wisata religius.
Beragam kegiatan juga teratur diselenggarakan di masjid ini. Salah satunya pengajian teratur, peringatan hari besar Islam, kegiatan pendidikan anak seperti TPA dan madrasah, dakwah Islam, tabliq besar, dan lain-lain.
Untuk mendukung beragam kegiatan itu, masjid juga diperlengkapi beragam fasilitas. Seperti aula serbaguna, perpustakaan, ruangan belajar (TPA/Madrasah), sound sistem dan multimedia, poliklinik, taman, koperasi dan lain-lain.
Sejarah Berdirinya Masjid Islamic Center Samarinda
Mencuplik dari situs Sistem Informasi Masjid Kemenag RI, pembangunan Masjid ini diawali semenjak 5 Juli 2001. Pemancangan tiang pertama dilaksanakan oleh Presiden RI kelima, Megawati Soekarno Putri.
Awalannya area kawasan masjid ini ialah sisa lokasi penggergajian kayu punya PT. Inhutani I. Tanah selebar 8 hektar itu selanjutnya dihibahkan perusahaan ke pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur.
Pembangunan Masjid ini habiskan dana miliaran rupiah. Dana itu asal dari APBD Pemerintahan Provinsi.
Gubernur Kalimantan timur saat itu, H Suwarna Abdul Fatah mengikutsertakan beragam pihak pada proses pembangunan masjid itu. Dimulai dari perencana arsitektur, perencana struktur, perencana seni, konsultan pengawas sampai eksekutor pembangunan.
Sesudah tujuh tahun lebih proses pembangunan, Masjid Islamic Center Samarinda pada akhirnya disahkan pada 16 Juni 2008. Pengesahan dilaksanakan oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).